1. Pilihan varietas
Pilih varietas terong ungu seperti terong ungu dan Tanaka yang tahan terhadap suhu rendah dan cahaya redup, hasil tinggi, jenis buah, tahan penyakit, komoditas bagus, mutu tinggi, penyimpanan dan pengangkutan, serta sesuai permintaan pasar.
2. Persiapan sebelum siaran
2.1. Fasilitas pembibitan – nampan pembibitan, rumah kaca, dll.
Menurut musim yang berbeda, fasilitas pembibitan seperti impotensi, rumah kaca dan sarang dipilih. Bibit musim panas dan musim gugur harus dilengkapi dengan fasilitas kerai tahan serangga rawa untuk menciptakan kondisi lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan bibit.
2.2. Tanah nutrisi nampan perbanyakan bibit
Karena kepadatan penyemaian yang tinggi, bedengan menyerap air dan mineral dari tanah bedengan dalam luasan yang besar per satuan luas. Secara umum, metode rawa membutuhkan 5 bagian tanah pedesaan yang subur tanpa patogen, 4 bagian pupuk kandang yang membusuk, dan 1 bagian abu. Selain itu, sistem akarnya padat, dan pernapasannya memiliki persyaratan oksigen yang ketat. Oleh karena itu, tanah hara persemaian harus memiliki permeabilitas gas yang baik dan mengandung berbagai hara yang diperlukan untuk pertumbuhan bibit. Selain itu, 2 kg diammonium fosfat ditambahkan per meter kubik, dicampur secara menyeluruh, diayak dan dihancurkan, dan kemudian dibuat menjadi tanah dasar.
2.3. Tempat tidur bayi
Tempat tidur ditutupi dengan gudang lengkung kecil yang menutupi mulsa, yang tidak hanya mempertahankan kelembaban tetapi juga meningkatkan suhu dan mendorong munculnya.
Metode peletakan bedengan adalah dengan meletakkan lapisan tanah lengket terlebih dahulu, meratakan tanah, menempatkan 3 ~ 5 cm tanah nutrisi di atas, lalu tuangkan air, sebarkan benih perkecambahan secara merata di bedengan, lalu tutup tebal 1cm. Tanah nutrisi. 2.4 Perlakuan benih. Luas bibit per hektar lahan terong perlu 3 meter persegi.
2.4. Merendam benih dan bekerja di nampan perkecambahan
Biji terong dapat direndam dalam sup hangat atau diolah dengan bahan kimia dengan menambahkan biji ke dalam air 55 ° C dan diaduk sampai mencapai suhu kamar, atau dengan kalium permanganat 1000 kali selama 15 sampai 20 menit untuk mencapai desinfeksi. tujuan. Lama perendaman terong adalah 10 sampai 12 jam. Hal ini diperlukan untuk terus menerus mencuci benih dan mengeluarkan lendir untuk mempercepat penyerapan air dan pernapasan dan mendorong perkecambahan. Jika suhu dikecambahkan dengan menggunakan 16 jam 30 ° C dan 8 jam 20 ° C, keseragaman jelas meningkat. Setelah merendam benih, keluarkan benih dari air dan biarkan mengering selama 10 hingga 20 menit untuk menyebarkan air di permukaan benih. Bungkus mereka dengan kain lembab yang bersih dan perkecambahan pada 27-30 °C. Selama perkecambahan, dapat dicuci 1 ~ 2 kali dengan air hangat sekitar 30 ° C, dan terus berkecambah setelah pengeringan.
3. Menabur
3.1. Tanggal penaburan
Pada awal musim semi, penanaman "tiga film" ditanam pada akhir November; penanaman mulsa atau lahan terbuka dilakukan pada awal Januari; dan penanaman pasca musim gugur ditanam pada pertengahan dan akhir Juli.
Menurut musim tanam, metode pemeliharaan bibit dan indeks bibit yang kuat, tanggal tanam yang tepat dipilih.
3.2. Tingkat penyemaian 10 gram per meter persegi persemaian. Area budidaya per 667 meter persegi adalah sekitar 50 gram.
3.3. Metode penyemaian Ketika lebih dari 70% benih berkecambah pecah (putih), benih tersebut dapat ditaburkan, dan benih musim panas dan musim gugur langsung ditaburkan dengan benih setelah disinfeksi. Setelah disemai, tutupi tanah dengan nutrisi 0,8 cm – 1,0 cm. Tuangkan air dasar sebelum tanam dan basahi hingga kedalaman 10 cm. Setelah air meresap, gunakan lapisan tanah bergizi untuk menyebarkan lapisan, meratakan bedengan, dan menabur benih secara merata. Setiap meter persegi persemaian menggunakan kembali 2 gram bubuk Luheng No. 1 yang dapat dibasahi untuk mencegah rakhitis. Di musim dingin dan musim semi, tempat tidur bibit ditutupi dengan film mulsa, dan tanah halus kering tersebar merata di permukaan tempat tidur. Tempat tidur pembibitan rawa musim panas dan musim gugur menutupi jaring kerai atau jerami, dan penutup tempat tidur dilepas ketika 70% dari bibit ditutup. Setelah musim panas dan musim gugur menabur, atap gudang harus ditutup dengan jaring peneduh atau jerami.
4. Pengelolaan bibit
4.1. Pengelolaan bibit Setelah nampan tanam, tutup insulasi, coba naikkan suhu persemaian dan tingkatkan kemunculannya. Terong rentan menetas. Penyemprot dapat digunakan untuk menyemprot cangkang di malam hari, sehingga bibit dapat dibuka tutupnya di malam hari. Dimungkinkan juga untuk mencegah tergalinya tanah penutup pada saat benih dilengkungkan, menyebarkan lapisan tanah halus secara merata, dan juga mencegah kebocoran udara yang disebabkan oleh munculnya tanah yang melengkung. Selama tahap pembibitan, suhu siang hari harus dijaga pada 25-28 °C, dan suhu malam hari 15-18 °C. Saat Anda menumbuhkan 2 daun sejati, Anda dapat membagi bibit. Setelah 80% munculnya, buka mulsa untuk melepaskan angin, mengurangi suhu dan kelembaban, dan mencegah terjadinya stagnasi. Sehari sebelum penyemaian, bedengan dituang satu kali dan permeabel.
4.2. Persiapan persemaian dan persiapan bibit. Sama seperti metode penyiapan tanah hara di persemaian. Setiap hektar lahan perlu membagi area persemaian dengan 15 sampai 20 meter persegi. Dalam beberapa tahun terakhir, tumbukan nutrisi telah diterapkan secara luas pada bibit solanaceous, yang secara efektif dapat melindungi sistem akar dan memfasilitasi operasi, manajemen, dan transportasi. Lebih cocok menggunakan bibit terong dengan diameter 10 cm. Ketebalan tanah persemaian rawa adalah 8-10 cm untuk memastikan kebutuhan nutrisi dan udara akar selama masa pembibitan. Kepadatan bibit adalah 8 sampai 10 cm persegi. Masukkan tanah nutrisi ke dalam pot, masukkan lubang di tengah dengan jari-jari Anda, tanam benih ke dalam lubang, lalu tutup lubang untuk menuangkan air.
5. Indeks bibit yang kuat musim dingin dan bibit musim semi.
Untuk 7 sampai 9 helai daun sejati bibit terong, rata-rata panjang antar sekitar 2 cm, tinggi bibit sekitar 20 cm, pangkal batang lebih dari 0,5 cm, daunnya hijau tua, dan bunga terong sudah bertunas. Tidak ada hama dan penyakit. Bibit musim panas dan musim gugur, tinggi tanaman sekitar 15 cm, 4 daun dan 1 hati, batang setebal 0,4 cm, dibiakkan dalam 25 hari.
6. Setelah 3 menit manajemen:
Tempat tidur akan didukung oleh gudang lengkung kecil untuk meningkatkan suhu, mengembalikan pertumbuhan akar sesegera mungkin, dan mendorong bibit yang lambat. Umumnya, pertumbuhan dapat dilanjutkan dalam 5 hingga 7 hari. Selanjutnya, bibit memasuki tahap diferensiasi kuncup bunga, dan suhu perlu diturunkan dengan tepat. Suhu siang hari dipertahankan pada 25 hingga 27 ° C untuk mempromosikan diferensiasi kuncup bunga, dan sekitar 15 ° C pada malam hari. Perlakukan sebagaimana mestinya dengan mengamati pertumbuhan bibit dan kelembaban tanah lapisan atas.
7. Pengelolaan kelembaban persemaian:
Untuk memenuhi kebutuhan air untuk wadah pembibitan, jangan terlalu banyak menyiram atau mengontrol kelembaban. Selama pembibitan, baki pembibitan rawa harus dinaungi dengan benar pada siang hari; setelah pembibitan diperlambat, semai harus lebih terlihat, yaitu film dibuka pada siang hari dan ditutup pada malam hari. Jika warna bibit hijau muda dan bibit lemah, kalium dihidrogen fosfat dan urea dapat dilarutkan dalam perbandingan 1:1 dengan air hangat, dan kemudian larutan 0,5% disemprot dengan kaleng penyiram, lalu disemprotkan lagi dengan air bersih untuk mencegah luka bakar. Ketika tanah lapisan atas kering dan ada sedikit layu di siang hari, bibit harus disiram dengan benar di pagi hari.
8. Manajemen pemupukan:
Jika pupuk organik tanah bedengan cukup, bibit tumbuh normal, umumnya tidak perlu pemupukan. Dalam hal pertumbuhan normal bibit, prinsip menjaga wajah tetap kering dan melihat basah adalah prinsip. Pemurnian: Bibit musim semi awal pada siang hari 15-20 ° C, malam hari 10-5 ° C. Bibit musim panas dan musim gugur secara bertahap menghilangkan jaring naungan dan mengontrol kelembaban dengan benar.
